Saat
kau datang mengetuk pintu
Tak tahu apa yang harus kulaku
Kuhanya berdiri di sudut terpaku
Jalanku satu satu mendekatimu
Sesaat aku pernah meragu padamu
Hingga kau katakan padaku,
‘even if u can loving me, I will more to loving you’
Kalimat yang menyadarkanku arti hadirmu
Bukan karena tidak memedulikanmu
Hanya satu yang tidak bisa kutemu
Aku tidak tahu di mana hatiku
kuberlari mencari cari hatiku
Teman temanku angkat bahu,
‘oh…hilangkah hatimu?’
Tetanggaku berseru,
‘mungkin diambil si pencuri hatimu!’
Aku menangis terisak tergugu
‘tolong…siapapun itu, kembalikan hatiku’
Jangan terlalu lama kau genggam tak tentu
Ada yang menginginkannya berdiri di sudut pintu
Menunggu…
Tak tahu apa yang harus kulaku
Kuhanya berdiri di sudut terpaku
Jalanku satu satu mendekatimu
Sesaat aku pernah meragu padamu
Hingga kau katakan padaku,
‘even if u can loving me, I will more to loving you’
Kalimat yang menyadarkanku arti hadirmu
Bukan karena tidak memedulikanmu
Hanya satu yang tidak bisa kutemu
Aku tidak tahu di mana hatiku
kuberlari mencari cari hatiku
Teman temanku angkat bahu,
‘oh…hilangkah hatimu?’
Tetanggaku berseru,
‘mungkin diambil si pencuri hatimu!’
Aku menangis terisak tergugu
‘tolong…siapapun itu, kembalikan hatiku’
Jangan terlalu lama kau genggam tak tentu
Ada yang menginginkannya berdiri di sudut pintu
Menunggu…
_____
apakah yakin selalu
BalasHapusuntaian mendayamu
bukankah tuna rungu
dimana hatimu
sementara
lelah menunggu di pintu
terpaku
bersama hatimu
kutakberdaya kau untai hatiku
Hapusdengan merindu tak tentu
kembalikan saja hatiku...
kulelah...
menunggu...
di pintu...
menggapai bayangmu...