Selasa, 17 Januari 2012

Haunting Sound of Heart




loneliness
in the dark
Dust taking the seat
Gust of wind
Haunting sound of
Heart …
Bleeding every word sound

___


The passion
pure desire
Mystical Mermaid Clan
Sand castle
Shark bites
Illusion …
The moon shines  for you

___


Minggu, 15 Januari 2012

Cerita Tentang Pohon, Ranting dan Dedaunan





sebatang pohon terpancang kokoh
dalam balutan tanah subur memerah
pagi ini nampaknya udara terasa cerah
tanpa kuatir hujan akan tercurah
tiap rantingnya berhiaskan gelang dedaunan
yang kadang bergemerisik karena dihembus angin
sehelai daun mulai tertiup rayuan
namun helainya tetap bertahan pada pelukan
hari ini desau angin membawa pesan
sepertinya besok akan terjadi badai dan hujan
puting beliung sedang bersenang senang
semua dipastikan porak poranda bila terserang
pohon seketika merasa gelisah
ketakutan akan kehilangan helai helai dedaunan
lamat lamat nun jauh dari pandangan pohon pun merasakan
puting beliung datang mendekat membentuk pusaran
lalu dilihatnya ranting yang tertidur dalam buaian
“Bangunlah!!..puting beliung sedang mendekat pada pepohonan”
pohon itu berteriak pada ranting dan tak mendapat jawaban
rupanya ranting sedang bermimpi memeluk dedaunan
di sisi lain daun pun mulai merasakan kehadiran aura angin kencang
daun daun yang lain mulai bergemerisik menangkap pesan
semua hanya bisa pasrah walaupun bahaya menghadang
sehelai daun mulai gelisah akan sebuah rasa kehilangan
bila puting beliung akhirnya datang dengan pusaran
dipastikan semua hanya tinggal kenangan
pohon sekokoh apa pun tidak akan kuat bertahan
tapi dilihatnya Ranting masih terlelap dalam buaian

“Baiklah, semoga kita selamat dari pusaran kencang angin puting beliung
walaupun mungkin banyak ranting yang patah dan dedaunan yang gugur, atau mungkin akupun akan tumbang

"dan menitipkan sebuah doa yang penuh harapan untuk hari esok…”.
dia tidak lagi memeluk ranting dan bertahan pada pohonnya
lambat laun daun itu mengering dan mati, jasadnya membusuk dan tersesap oleh tanah
dedaunan yang membusuk rupanya memberikan kekuatan pada akar akar pohon
bau wangi tanah sehabis hujan menyisakan kedamainan
pada ranting ranting yang patah tunas tunas daun muda bermunculan
pohon pun semakin kokoh terpancang

…..pohon berkata sambil menerawang…..
maka di sinilah aku sendiri sekarang menatap cakrawala"

sekelompok burung kutilang terbang di bawah awan
saling meneriakkan pekikan mengabarkan pesan
puting beliung benar benar telah datang
hutan sebelah sudah diterjang dan banyak pohon yang tumbang
pohon masih terus berdoa dengan segenggam harapan
angin akan mengugurkan ranting dan dedaunan
biarlah takdir memilih mana yang akan gugur dan mati
mereka saling memeluk erat karena mulut terasa seperti terkunci
puting beliung dan pepohonan mulai bersentuhan
yang masuk dalam pusarannya hampir dipastikan akan tumbang tiada bertahan
pohon itu masih kokoh berdiri namun banyak ranting dan daun yang berguguran
air matapun menitik  angin telah memilih daun yang gugur, ia merasa kehilangan
sehelai daun yang gugur terhempas dalam tanah, angin telah memilih mengugurkannya
lalu…
pada suatu pagi yang cerah dilihatnya mentari melenggang dengan gemulai


__________




Mozart Symphony #40

Jumat, 13 Januari 2012

Beautiful Roses

blue_roses_by_gluttony666.jpg (1899×1427)




Beautiful roses wherever you grow
When I saw it had steal my heart
I knew that make me falling love again
It’s your presence

You said ‘hug me‘ with your beautiful color
Something in your blossom make my heart beating
I just knew that I’ll falling love again
Now I’ve falling love again

It’s was like my destiny
When love finally came on my heart
I rushed in line to fine you
But you were gone from my hand

Whenever you grow, I fear that I might loosing you
I have lost you forever like dew steam which gone
Now that I have find love with you
It’s a everlasting love for me

Beautiful roses I’ll search you
Till all of your warmness in my arm come true
And I’m so glad that roses it’s you
Oh, my beautiful roses, come to me closer 

I miss you already…..

Sabtu, 07 Januari 2012

Janji Kumbang pada Bunga Seruni







seekor kumbang terbang kian kemari
hilir mudik tiada henti
sedang mencari bunga seruni
kekasih yang [mungkin] tak kembali

bunga seruni tidaklah pergi
hanya dipindahkan sang petani
ke dalam jambangan warna warni
tersembunyi dari belaian mentari

kumbang pun sejenak lelah lalu menepi
tanpa sengaja dilihatnya setangkai seruni
yang sedang dicari cari
tertunduk layu di suatu sudut sepi
“hai, seruni kenapa kau pergi?”
kata kumbang menghampiri
“aku tak pergi, hanya sembunyi,”
kata seruni tiada berseri
“aku mencarimu ke sana kemari,”
kata kumbang sepenuh hati
“saat itu aku melihatmu bersama melati,”
kata seruni berapi api
“aku hanya sesaat bersama melati, tergoda aromanya yang mewangi.”
...sedetik berdua terdiam dalam sunyi...
“aku tidak akan meninggalkanmu lagi,”
kata kumbang berjanji
kumbang pun mencumbui seruni sang kekasih hati
pada hamparan rumput yang semerbak mewangi
karena hujan baru membasahi bumi

sekuntum mawar mekar di pagi hari
tiap helai kelopaknya terkecup basah buliran embun pagi
merekah merah merona menebar sensasi

kumbang pun tiada kuasa untuk mendekati
tanpa permisi menghisap serbuk sari
sesaat meninggalkan seruni sendiri [lagi]…..





***



theme song : Tentang Dia - Melly Goeslow feat Evan

Kamis, 05 Januari 2012

Mahligai Bulan Masih Enggan Bertahta

faeries-1.jpg (800×600)



Malam ini…..

mahligai bulan menolak bertahta

sebelumnya riuh rinai hujan menari nari

diiringi dendang nyanyian halilintar dan petir

genderang menyambar dan memekakkan telinga

angin dengan congkaknya berkuasa

menumbangkan apa saja yang disentuhnya

Bulanpun membuang muka

masih enggan bertahta

***

Malam ini…..

kapankah gemintang   berkedip manja

temani bulan hiasi cakrawala hingga…

berjuta juta bintang kembali bermain mata

di atas mahligai saling bercengkrama

mencumbui desau suara angin berbisik  mesra

pada suasana malam dingin nan gulita

seandainya malam ini bulan kembali bertahta

dalam mahligai semesta

alangkah indahnya…..

***

theme song:
Kehilangan ~ Melly Goeslow

Senin, 02 Januari 2012

Legenda Ken Dedes




Alkisah dalam Naskah Paparaton

             Kala itu ada seorang tokoh masyarakat bernama Tunggul Ametung yang menjabat sebagai akuwu (pejabat kadipaten) pada zaman kerajaan Kediri pada masa pemerintahan Raja Kertajaya (1185 -1222).
Pada suatu masa Tunggul Ametung singgah di desa Panawijen dan di sanalah ia bertemu dengan seorang gadis nan cantik rupawan. Tunggul Ametung terpikat hatinya dan berusaha mencari tahu siapakah gadis nan elok yang telah memesonanya. Tidak sulit baginya untuk mengetahui siapa gadis itu karena dia adalah seorang akuwu pejabat yang disegani kala itu.
Cah ayu, bidadari yang dikirim Gusti Kang Maha Agung sopo jenengmu nduk?” kata sang akuwu bertanya kepada gadis itu.
“Dalem Ken dedes kanjeng prabu,” gumam Ken dedes lirih nyaris tak terdengar.
            Gadis nan elok rupawan itu bernama Ken Dedes, putri seorang pendeta Buddha bernama Mpu Purwa. Tunggul Ametung pun terpikat oleh kecantikan Ken Dedes. Siapalah yang tidak terpesona dengan seorang gadis ayu nan rupawan yang kecantikannya bagaikan bidadari yang turun dari khayangan. Ken Dedes gadis yang berkulit kuning langsat  bagaikan porselen yang bercahaya. Wajahnya berbinar memancarkan aura kecantikannya yang alami. Dengan hanya berbalut kain batik  yang membalut tubuhnya yang padat berisi dengan belahan  dada yang menyembul dari balik balutan kembennya semakin membuat Tunggul Ametung tidak sabar memperistri Ken Dedes. Pancaran pesona kecantikan Ken Dedes telah membuat Tunggul Ametung mabuk kepayang. Pada saat itu juga Tunggul Ametung meminang Ken Dedes untuk dijadikan istrinya.
“Aku ingin cah ayu mau menjadi istriku,” kata Sang akuwu dengan mantapnya.
“Pangapunten kanjeng prabu Gusti Tunggul Ametung, romo kulo belum kembali dari pertapaannya di hutan..sudilah kiranya kanjeng prabu menunggunya hingga datang”, kata ken Dedes dengan terbata bata kepada Sang akuwu.
           Rupanya Tunggul Ametung tidak kuasa menahan hasratnya untuk segara membawa Ken Dedes bersamanya saat itu juga. Sang akuwu tidak mempedulikan bahwa romo sang gadis sedang bertapa di hutan dan belum kembali. Saat itu juga Tunggul Ametung memerintahkan kepada para pengawalnya untuk membawa Ken Dedes dengan paksa. Tunggul Ametung menculik Ken Dedes dan membawanya ke Tumapel.

            Mpu Purwa pun kembali ke rumah. Didapatinya kondisi rumah sederhana itu dalam keadaan porak poranda. Dan yang paling menyakitkan hatinya adalah bahwa putri semata wayangnya telah hilang bak ditelan bumi. Mpu Purwa lalu mencari tahu apa yang telah menimpa putri kesayangannya pada penduduk desa. Alangkah murka dan marahnya ia mendengar kabar bahwa Ken Dedes telah dibawa secara paksa oleh Sang akuwu. Lalu Mpu Purwa pun bersumpah…..

“Barang siapa yang telah menculik Ken Dedes putri semata wayangku, niscaya akan terbunuh karena tikaman sebuah keris,” kata kata kutukan pun keluar dari mulut Sang Mpu.


***

Di kadipaten Tumapel

            Ken Dedes pun akhirnya menjadi istri sang akuwu Tumapel. Tunggul Ametung mempunyai pengawal kepercayaan bernama ken Arok. Sang akuwu pun memperkenalkan Ken Dedes kepada seluruh penghuni pendopo sebagai istrinya tak terkecuali Ken Arok. Ken Dedes sekilas memandang ken Arok, tak beda dengan pemuda biasa dengan rambut berombak yang dibiarkan tergerai melewati pundak dan seikat kain yang diikatkan pada kepalanya. Berkulit kecoklatan sebagaimana laki laki yang banyak menghabiskan waktu dibawah jerangan matahari. Semula Ken Arok adalah penjahat yang buron dari kerajaan Kediri tapi berkat pertolongan pendeta Buddha bernama Lohgawe ia mendapat pekerjaan di Tumapel.

            Pada suatu ketika Tunggul Ametung dan Ken Dedes melakukan perjalanan ke Hutan Baboji untuk berwisata. Cericit kicauan burung burung dalam hutan Baboji mengiringi perjalanan sang akuwu Tumapel dan istrinya. Semburat wajah yang bersinar milik Ken Dedes membuat Ken Arok semakin terpesona.  Setibanya disana, Ken Arok membantu istri Tunggul Ametung itu turun dari kereta.
“Monggo gusti ayu, silahkan menuruni kereta kencono ini,” Ken Arok berkata sambil mempersilahkan Ken Dedes menuruni kereta.
            Dan ketika Ken Dedes hendak menapakkan kakinya ke tanah tiba tiba kain yang dikenakannya tersingkap. Ken Arok pun terkesiap melihat  aurat dari wanita berwajah cantik rupawan tersebut. Melihat sepasang betis mulus yang bersinar mengeluarkan cahaya membuat Ken Arok langsung terpikat akan kecantikan Ken Dedes.

            Ken Arok pun menceritakan pengalamannya tersebut kepada Lohgawe. Pendeta Buddha itu  pernah meramalkan bahwa akan ada seorang wanita yang cantik rupawan dengan ciri ciri seperti yang ada pada Ken Dedes,  yang nantinya akan menurunkan keturunan raja raja Jawa. Kemudian timbul niat jahat Ken Arok untuk membunuh Tunggul Ametung untuk kemudian berhasrat merebut Ken Dedes dari sang akuwu Tumapel tersebut. Ken Arok bernafsu dan berambisi ingin keturunannya menjadi raja Jawa  sekaligus ingin memperistri Ken Dedes.

            Ken Arok lalu merencanakan membunuh Tunggul Ametung dengan menggunakan keris buatan Mpu Gandring miliknya. Keris tersebut sebelumnya dipinjamkannya kepada Kebo Hijo dan Kebo Hijo memamerkan keris itu sebagai miliknya. Siasat Ken Arok berhasil ia berniat memfitnah Kebo Hijo. Pada suatu malam disaat sang akuwu tengah tertidur lelap ditemani sang istri yang cantik rupawan, Ken Arok berjalan mengendap endap memasuki kamar Tunggul Ametung dan langsung membunuhnya seketika menggunakan keris buatan Mpu Gandring tersebut.
“Aku telah membunuh sang akuwu Tumapel, sekarang gusti ayu menjadi istriku,” kata Ken Arok pada ken Dedes.
            Wanita itu melihat dan menyaksikan sendiri suaminya di bunuh di depan matanya. Tapi karena rayuan Ken Arok hati wanita itupun luluh dan mau menerima cinta laki laki yang telah membunuh suaminya. Lagipula Ken Dedes menikah dengan Tunggul Ametung tanpa di dasari cinta.

            Keesokan harinya kadipaten Tumapel di gemparkan oleh terbunuhnya sang akuwu yaitu Tunggul Ametung.
“Tangkap Kebo Hijo…dialah yang sudah membunuh sang akuwu Tumapel, keris yang menancap di dada Tunggul Ametung adalah miliknya,” teriak Ken Arok.
            Kebo Hijo pun ditangkap dan Ken Arok memerintahkan untuk menghukum mati Kebo Hijo yang ditenggarai sebagai  pemilik keris buatan Mpu Gandring.
“Sekarang aku yang menjadi akuwu Tumapel menggantikan Tunggul Ametung,” kata Ken Arok memproklamirkan dirinya sebagai penguasa baru.
            Ken Arok lalu menikahi Ken Dedes wanita cantik berparas rupawan yang pada saat itu tengah mengandung anak dari Tunggul Ametung. 


~Sekian dulu~

sumber :
Wikipedia Ken Dedes.

Aku Penggemar Rahasiamu

edit2.jpg (1283×1600)


aku suka matamu
yang setajam mata elang
senyum samarmu senantiasa
berjingkat jingkat di sudut sudut hatiku
tanpa dapat kuberbuat banyak
selain mencerna setiap kata kata
yang kau tuang dalam karya



***