Minggu, 15 Januari 2012

Cerita Tentang Pohon, Ranting dan Dedaunan





sebatang pohon terpancang kokoh
dalam balutan tanah subur memerah
pagi ini nampaknya udara terasa cerah
tanpa kuatir hujan akan tercurah
tiap rantingnya berhiaskan gelang dedaunan
yang kadang bergemerisik karena dihembus angin
sehelai daun mulai tertiup rayuan
namun helainya tetap bertahan pada pelukan
hari ini desau angin membawa pesan
sepertinya besok akan terjadi badai dan hujan
puting beliung sedang bersenang senang
semua dipastikan porak poranda bila terserang
pohon seketika merasa gelisah
ketakutan akan kehilangan helai helai dedaunan
lamat lamat nun jauh dari pandangan pohon pun merasakan
puting beliung datang mendekat membentuk pusaran
lalu dilihatnya ranting yang tertidur dalam buaian
“Bangunlah!!..puting beliung sedang mendekat pada pepohonan”
pohon itu berteriak pada ranting dan tak mendapat jawaban
rupanya ranting sedang bermimpi memeluk dedaunan
di sisi lain daun pun mulai merasakan kehadiran aura angin kencang
daun daun yang lain mulai bergemerisik menangkap pesan
semua hanya bisa pasrah walaupun bahaya menghadang
sehelai daun mulai gelisah akan sebuah rasa kehilangan
bila puting beliung akhirnya datang dengan pusaran
dipastikan semua hanya tinggal kenangan
pohon sekokoh apa pun tidak akan kuat bertahan
tapi dilihatnya Ranting masih terlelap dalam buaian

“Baiklah, semoga kita selamat dari pusaran kencang angin puting beliung
walaupun mungkin banyak ranting yang patah dan dedaunan yang gugur, atau mungkin akupun akan tumbang

"dan menitipkan sebuah doa yang penuh harapan untuk hari esok…”.
dia tidak lagi memeluk ranting dan bertahan pada pohonnya
lambat laun daun itu mengering dan mati, jasadnya membusuk dan tersesap oleh tanah
dedaunan yang membusuk rupanya memberikan kekuatan pada akar akar pohon
bau wangi tanah sehabis hujan menyisakan kedamainan
pada ranting ranting yang patah tunas tunas daun muda bermunculan
pohon pun semakin kokoh terpancang

…..pohon berkata sambil menerawang…..
maka di sinilah aku sendiri sekarang menatap cakrawala"

sekelompok burung kutilang terbang di bawah awan
saling meneriakkan pekikan mengabarkan pesan
puting beliung benar benar telah datang
hutan sebelah sudah diterjang dan banyak pohon yang tumbang
pohon masih terus berdoa dengan segenggam harapan
angin akan mengugurkan ranting dan dedaunan
biarlah takdir memilih mana yang akan gugur dan mati
mereka saling memeluk erat karena mulut terasa seperti terkunci
puting beliung dan pepohonan mulai bersentuhan
yang masuk dalam pusarannya hampir dipastikan akan tumbang tiada bertahan
pohon itu masih kokoh berdiri namun banyak ranting dan daun yang berguguran
air matapun menitik  angin telah memilih daun yang gugur, ia merasa kehilangan
sehelai daun yang gugur terhempas dalam tanah, angin telah memilih mengugurkannya
lalu…
pada suatu pagi yang cerah dilihatnya mentari melenggang dengan gemulai


__________




Mozart Symphony #40

Tidak ada komentar:

Posting Komentar