Minggu, 11 Maret 2012

Percakapan Rindu


lukisan_1_-_Huffingtonpost.jpg (570×572)


Cinta itu tidak pernah menjanjikan apa-apa kecuali datang dan pergi dengan tiba-tiba.

“Salahkan bila aku mencintaimu,”
katamu sebelum kau tinggalkan kepingan hati yang tercecer disetiap sudut rindu.


___________


"Di ufuk langit petang kemarin, aku melihat kepingan hatimu tercecer terbawa angin yang kian lari tergesa-gesa.  Tak seorang pun tahu, bahkan anyelir  hanya tersipu malu tersentuh lembut hawa nafasmu".


"Aku merinduimu terlebih pada senyum misteriusmu, kilatan tajam matamu yang bertahta di tempurung kepala dan menjajah setiap sudut hatiku"

"Aku tak menyimpan rahasiaku,sebab puisiku lepas menggelinding memerdekakan gelayut misteri dalam pikiranku. Karena cinta adalah hak, tanpa tuan atau budak dan tiada keterkhususan."

"Bagai secawan candu kureguk rindu hadirmu walau hanya dalam bayangmu yang memelukku dan bila suatu saat kau tatap mataku biasnya tak akan sanggup menipu."

"Sepenggal bulan yang melongok menyampaikan kabar sudut hati kerinduanmu, menyisir rambut gadis berkerudung lara. menyulam keseimbangan akan mimpi dan angan-angan."


Kau dan aku masih punya waktu,
lirih buih alam memercikkan salam rindumu padaku.



"Bulir bulir cintamu tak akan menguap terlepas, bisakah kau hidup tanpaku bila jantungmu dalam genggaman yang tak akan pernah kukembalikan" 

"Tunggulah kupinang dua,tiga harapan, maka seperti kata-kataku yang lalu. Bahwa, kepergianku untuk menyusuri jalan kembali pada dekapanmu."



__________


Puisi kolaborasi Coretan Embun dan Ramadhan al fatih tentang Bayangan Rindu


theme song :


Chopin - Raindrop -Youtube


Tidak ada komentar:

Posting Komentar