Senin, 15 Juli 2013

Pencuri Jiwa dan Rindu




Wahai pencuri hati yang membawa pergi jiwa dan rindu

Diam dan tenangmu seperti dinginnya bongkahan es kutub utara dan memikatku

Siluetmu terpahat lekat memagut dalam dinding nebula otak dan membebat jiwa

Melumerkan hati yang telah berubah sekeras fossil sejak pedang pendusta menyayat serpihan perih

Tiada bergeming terganti walau dihantam puting beliung yang sanggup membuat pepohonan bergelimpang tumbang

Terbang melayang menukik menembus bayang andromeda dan tatanan tata surya yang sedang mabuk kepayang

Kurindui, seperti menantikan guliran bulir embun yang setia pada pagi demi mencumbu rayu pada helai dedaunan

Keindahan hati yang terpancar membias hiasi dinding beku pada setiap jengkal ruang gersang

Teristimewa dan membuatku tergila-gila, hingga bertekuk lutut dan pasrah merelakan hati yang tercuri tanpa bimbang

Simpan dan ambilah sepenuhnya hatiku, kupasrahkan tanpa hendak meminta sedikitpun serpihan sisa hati yang tercecer

Hati ini telah kau curi, kuingin kau jaga dan miliki...hingga aku pun memohon 'tolong jangan kembalikan lagi'


______

2 komentar:

  1. aku
    bukan pencuri
    dengan air liur meleleh
    singa beringas di sahara tak puas satu mangsa
    aku
    teman hidup
    sebelum di tapal mati

    BalasHapus
    Balasan
    1. kamu...
      singa pemakan jantung
      yang mengoyak dan menyiksaku dengan rindu
      kamu...
      telah membuat cintaku mati
      kau ambil jantungku tanpa kau kembalikan lagi...

      Hapus